Wednesday, March 26, 2008
Jangan Jadi Si Nona Bertele-tele..
Jangan Jadi Si Nona Bertele-tele..
Sedikit flash back ke jaman kuliah, ingatkah Anda pada kantuk yang sering tidak bisa ditahan saat ikut kuliah dosen yang bertele-tele? Atau ingatkah Anda betapa sebalnya saat menghadiri meeting dan boss Anda menjelaskan sesuatu dengan bertele-tele? Padahal point yang dibicarakan bisa dengan jelasnya dan gamblangnya dituturkan.
Tidak ingin menjadi orang yang bicara berputar-putar seperti dosen dan boss Anda diatas kan? Coba telaah kembali diri Anda. Jangan sampai gaya bicara dan cara menjelaskan yang bertele-tele itu malah Anda pelihara juga. Sifat yang satu ini bisa membuat orang menjauh dari Anda serta menghambat karir dan pekerjaan.
Bila Anda sendiri tidak tahu, apakah Anda termasuk jenis yang tidak bisa to the point dan cenderung bertele-tele, coba cek beberapa hal berikut. Bila terdapat dalam diri Anda, atau sering merasa melakukannya, lebih baik dikontrol dari sekarang ya..
Mengulang perkataan
Merasa sering mengulang perkataan, cerita ataupun komentar? Ini salah satu ciri-cirinya! Sedapat mungkin hindari mengulang-ulang komentar atau pendapat yang Anda sampaikan, kecuali bila lawan bicara tidak mendengar atau menunjukkan gelagat tidak mengerti. Setelah mengulang, lanjutkan pembicaraan.
Mengulang pendapat orang
Jangan mengulang pendapat yang telah diutarakan sebelumnya oleh rekan Anda. Ini mungkin sering terjadi saat meeting ataun berdiskusi. Sebisa mungkin carilah ide baru yang fresh. Percayalah, tidak ada orang yang ingin mendengarkan hal yang sama diulang-ulang kembali, walaupun sekilas 'kemasannya' berbeda.
Terbiasa membumbui / menambahkan kata-kata
Dalam teknik menulis, kita diajarkan untuk mengedit kata-kata yang ingin ditulis supaya lebih sigkat dan mudah dimengerti. Mengapa tidak Anda terapkan dalam komunikasi verbal juga? Keluarkan komentar ataupun pendapat dengan kalimat yang tepat dalam mengekspresikan maksud.
Ritme bicara serba 'terlalu'
Cepat-lambatnya seseorang berbicara mempengaruhi apakah orang lain dapat mengerti atau tidak apa yang hendak disampaikan. Untuk Anda yang dengan terbiasa berbicara dengan ritme terlalu cepat atapun terlalu lambat, hati-hati! Berbicara terlalu cepat, bisa membuat apa yang hendak Anda sampaikan jadi tidak jelas karena tidak tertangkap lawan bicara. Sebaliknya juga, berbicara dengan ritme yang terlalu lambat bisa membuat lawan bicara mampu menyela pembicaraan Anda.
Hati-hati dengan lelucon
Sering melontarkan lelucon dalam meeting ataupun saat sedang berdiskusi di kantor? Hati-hati lho! Meski Anda mungkin berpikir diri Anda super lucu dalam menceritakan lelucon dan beda tipis dengan komedian terkenal, tapi jangan-jangan lawan bicara malah berpikir bahwa Anda menghabiskan waktunya dengan melontarkan lelucon-lelucon yang sama sekali tidak lucu. Fatal kan?
Topik pribadi
Merasa sering membuat orang terbengong-bengong dengan apa yang Anda bicarakan? Bisa jadi Anda sedang membicarakan hal-hal yang tidak relevan (dalam hal ini hal bersifat pribadi) yang hanya dimengerti oleh segelintir orang, namun tidak dimengerti oleh sebagian besar rekan-rekan lain yang ada disitu. Selain bertele-tele, membuang waktu, hal ini juga dikategorikan tidak sopan.
Semua tentang diri sendiri
Dalam diskusi ataupun meeting, ajukan pertanyaan yang relevan dengan keberhasilan tim, bukannya tentang prestasi diri sendiri. Anda memiliki kesempatan untuk membahas yang berkaitan dengan diri Anda (misalnya performa di tempat kerja), setelah rapat selesai.
Mudah-mudahan semua yang diatas bukan ciri-ciri Anda ya..
sumber:hanyawanita.com
0 comments:
Post a Comment